Friday 29 April 2011

Perjuangan Da'wah

Bismillahirahmanirahim….
  Alhamdulilah segala pujian bagi Allah tuhan yg menciptakan sluruh alam semesta dan maha agung. Penulisan kali ini insyaAllah saya akan mmbincangkan apa yg dkatakan dengan DA’WAH. Segala sumber yg dberikan insyaAllah sahih smuanya…
  Sebagai pembuka penulisan ini..izinkan saya mceritakan sbuah ksah yg berlaku pada diri saya..  seorang rakan saya yg berbangsa cina bertanya “saudara, kenapa org melayu yg beragama islam sstengahnya akhlak mereka kurang baik..cepat melenting dan cepat mrah…” saya sbagai sorg islam menyatakan “tdak semua org yg bragama islam begitu hanya sgelintir sahaja yg brkelakuan sbegitu”. Pepetah melayu ada mngatakan kerana nila stitik rosak susu sbelanga. Malunya kita org islam... jadi tunggu apalagi kita.. tegakkan lah ilmu da’wah itu kpd smua lapisan masyarakat. Berda’wah bukan saja menyampaikan seruan ttapi skecil2 da’wah itu adalah mnunjukkan akhlak yg baik insyaAllah..
 Da'wah secara lughawi berasal dari bahasa Arab, da'wah yang artinya seruan, panggilan, undangan. Secara istilah, kata da'wah berarti mnyeru atau mngajak manusia untuk mlakukan kbaikan dan mnuruti petunjuk, menyuruh berbuat kebajikan dan melarang perbuatan munkar yang dilarang oleh Allah Swt. dan rasulNya agar manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.


Da'wah adalah usaha penyebaran ajaran agama di samping menegakkan amar ma'ruf dan nahi munkar.
   Tujuan da'wah, 
  1. mengubah pandangan hidup. Dalam QS. Al Anfal: 24 yang menjadi maksud dari da'wah adalah menyadarkan manusia akan arti hidup yang sebenarnya. Hidup bukanlah makan, minum dan tidur saja. Manusia dituntut untuk mampu memaknai hidup yang dijalaninya.
  2. mengeluarkan manusia dari kecelaruan  menuju jalan yg benar. Ini diterangkan dalam firman Allah: "Inilah kitab yang kami turunkan kepadamu untuk mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada terang-benderang dengan izin Tuhan mereka kepada jalan yang perkasa, lagi terpuji."(QS. Ibrahim: 1)


    Allah SWT berfirman: ”Hendaknya ada sebagian kalian yang mengajak
 kepada kebaikan dan menyuruh untuk berbuat baik, dan melarang kepada
 kemungkaran dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” {QS. Ali
Imran: 104}.

 Rasulullah SAW bersabda: ”Sampaikanlah dariku walaupun hanya
satu ayat.” {HR: Bukhary: 3461}. Rasulullah juga berkata kepada Ali bin Abi
Thalib:..”Kemudian ajaklah mereka kepada Islam dan khabarkan kepada
mereka apa-apa yang wajib bagi mereka dari hak-hak Allah. Demi Allah,
 sungguh Dia akan berikan hidayah seseorang kerana kamu lebih baik
 bagimu dari pada unta yang merah (harta terbesar).” (HR:Bukhari No: 3701,
dan Muslim No: 2406).


   Sungguh dalil-dalil ini mengundang seorang muslim untuk berdakwah, kerana para penda’wah adalah orang-orang yang beruntung dan pahala mereka besar,dan orang- orang yang tahu satu ayat banyak sekali dan Rasulullah SAW mengajak mereka untuk menyampaikannya.




Dalam menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar hendaknya memperhatikan beberapa pekara yang insyaAllah bisa diterapkan dalam berbagai bentuk masyarakat:
  1. Hendaknya amar ma'ruf nahi munkar dilakukan dengan cara yang ihsan agar tidak berubah menjadi penelanjangan aib dan menyinggung perasaan orang lain. Ingatlah ketika Allah berfirman kepada Musa dan Harun agar berbicara dengan lembut kepada Fir'aun (QS. Thaha: 44).
  2. Islam adalah agama yang berdimensi individual dan sosial, maka sebelum memperbaiki orang lain seorang Muslim dituntut berintrospeksi dan berbenah diri, sebab cara amar ma'ruf yang baik adalah yang diiringi dengan keteladanan.
  3. Menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar disandarkan kepada keihklasan karena mengharap rida Allah, bukan mencari popularitas dan dukungan politik.
  4. Amar ma'ruf nahi munkar dilakukan menurut Al-Qur'an dan Al-Sunnah, serta diimplementasikan di dalam masyarakat secara berkesinambungan



   Suatu kaum yang senantiasa berpegang teguh pada prinsip amar ma'ruf nahi munkar akan mendapatkan balasan dan pahala dari Allah Swt. yang antara lain berupa:
  1. Ditinggikan derajatnya ke tingkatan yang setinggi-tingginya (QS. Ali Imran: 110).
  2. Terhindar dari kebinasaan sebagaimana dibinasakannya Fir'aun beserta orang-orang yang berdiam diri ketika melihat kedzalimannya.
  3. Mendapatkan pahala berlipat dari Allah sebagaimana sabda Nabi Saw.: "Barangsiapa yang mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya sampai hari kiamat, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun".
  4. Terhindar dari laknat Allah sebagai mana yang terjadi pada Bani Isra'il karena keengganan mereka dalam mencegah kemunkaran. (QS. Al-Maidah: 78-79).



  Sebagai menutup penulisan ini, saya menyeru rakan2 skalian agar menegakan sunah rasul kita iaitu da’wah
“Barang siapa nengerjakan amal saieh, baik laki-laki mau pun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan diberikan kepadanya kehidupan yang baik.”
(Q.S. An Nahl: 97)
Golongan yang mempergunakan ukuran manafa’at untuk peribadi atau masyarakat akan mendapati di dalam Islam manafa’at yang dicarinya, sebagaimana firman Allah:
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri.”
(Q.S. Al lsraa’ : 7)



sekian....

No comments:

Post a Comment